Kalian tau langseng ? Ya, langseng adalah bahasa sunda dari dandang yaitu barang yang terbuat dari seng yang sering kita
lihat didalam dapur. Wahyu adalah salah satu pengrajin dan pemilik pabrik
langseng di Kecamatan Cileunyi Rt. 04 Rw. 06. Begitu gigih
perjuangan Wahyu untuk tetap mempertahankan pabriknya selama 23 tahun
dengan 20 pabrik pesaing didaerah sekitarnya.
Laki-laki paruh baya ini sempat memiliki hambatan untuk tetap mempertahankan usaha langseng yang murah namun tetap bagus. Mahalnya tembaga sebagai bahan dasar
langseng, tak membuatnya kehabisan akal, seng menjadi pilihan agar langseng
buatannya tetap murah dipasaran. Kini Wahyu mematok harga sekitar 20.000
hingga 50.000 rupiah untuk satu langseng tergatung pada ukurannya.
Cara dasar pembuatannya sebenarnya cukup sederhana. Yang pertama
pembuatan pola dari mulai pola lingkaran untuk dasar langseng, pola untuk tutup
langseng, dan pola segi panjang untuk badan langseng tentunya sesuai ukuran
yang akan dibuat.
Yang kedua pengguntingan pola, hanya tinggal menggunting mengikuti
pola yang telah dibuat. Yang ketiga pola yang telah digunting kemudian dilipat, yaitu
menyambungkan pola dan membentuk pola langseng yang diinginkan.
Yang terakhir di roll yaitu dibentuk
menjadi bentuk yang utuh. Proses finishing juga menyatukan antara badan
langseng dengan tutup langseng. Setelah itu semua langseng dilem menggunakan
lem besi, agar langseng lebih kuat dan tahan lama.
Dengan sederhananya pembuatan langseng, Wahyu mampu menghasilkan
20 langseng perharinya dibantu dengan lima orang rekannya, dengan hitungan satu
langseng persatu jam.
Siapa sangka ditengah persaingan dari 20 pabrik yang ada didaerah Cileunyi, pabrik kecil milik Wahyu ini mampu mendistribusikan barang
kerajinannya hingga pelosok Indonesia. Bahkan sering menerima pesanan dari Padang, Aceh, Medan, Madura, hingga pulau Kalimantan, dan hebatnya distribusi langseng ini sampai ke daerah Flores.
ADS HERE !!!